Salah satu tanda paling kuat bahwa sebuah bisnis digital mulai matang adalah ketika orang tidak lagi hanya mencari kata kunci umum, tetapi mulai mengetik nama brand di Google. Fenomena inilah yang disebut sebagai brand search.
Brand search bukan sekadar angka di Google Search Console, melainkan indikator kepercayaan, ingatan, dan posisi brand di benak audiens. Sayangnya, banyak pemilik website baru tidak tahu bagaimana cara membangun brand search dari nol.
Artikel ini membahas secara strategis dan praktis bagaimana website baru bisa membangun brand search secara bertahap, tanpa harus menjadi brand besar atau menghabiskan biaya iklan besar.
1. Apa Itu Brand Search?
Brand search adalah pencarian di mesin pencari yang secara eksplisit menyebut nama brand, baik sendiri maupun dikombinasikan dengan kata lain.
Contoh brand search:
- nama brand langsung (misalnya: “Startupcomma”),
- nama brand + layanan (“Startupcomma domain premium”),
- nama brand + review (“Startupcomma terpercaya”).
Brand search menunjukkan bahwa audiens:
- sudah mengenal brand,
- mengingat brand,
- secara aktif ingin berinteraksi dengan brand.
2. Mengapa Brand Search Sangat Penting?
Brand search memiliki dampak besar terhadap performa bisnis digital, terutama dalam jangka panjang.
a) Brand Search Meningkatkan CTR SEO
Ketika orang mengenal brand Anda, mereka cenderung mengklik hasil Anda meskipun posisi ranking tidak selalu nomor satu.
Ini membuat SEO lebih efektif tanpa harus selalu mengejar ranking tertinggi.
b) Brand Search Menurunkan Biaya Akuisisi
Audiens yang sudah mengenal brand membutuhkan lebih sedikit persuasi untuk menjadi pelanggan.
Akibatnya:
- konversi lebih tinggi,
- biaya iklan lebih rendah,
- proses closing lebih singkat.
c) Brand Search adalah Sinyal Kualitas bagi Google
Google menyukai brand yang dicari secara spesifik, karena itu menandakan kepuasan pengguna.
Website dengan brand search stabil cenderung lebih tahan terhadap fluktuasi algoritma.
3. Kesalahan Umum Website Baru soal Brand Search
Banyak website baru:
- hanya fokus keyword umum,
- tidak menampilkan brand secara konsisten,
- tidak punya positioning jelas,
- mengira brand search hanya untuk brand besar.
Akibatnya, trafik datang tetapi tidak “melekat”.
4. Brand Search Tidak Datang dari Keyword Tool
Salah satu kesalahpahaman terbesar adalah mengira brand search bisa dibangun hanya dengan riset keyword.
Keyword tool menunjukkan permintaan yang sudah ada, tetapi brand search adalah permintaan yang diciptakan.
Artinya:
- brand search dibangun lewat pengalaman,
- dibentuk oleh konten dan konsistensi,
- tumbuh seiring kepercayaan.
5. Fondasi Utama Membangun Brand Search
A. Nama Brand yang Mudah Diingat
Brand search tidak mungkin tumbuh jika nama brand sulit dieja atau diingat.
Nama brand yang baik:
- pendek atau efisien,
- mudah diucapkan,
- tidak ambigu,
- konsisten dengan domain.
Di sinilah peran domain brandable menjadi krusial.
B. Website sebagai Pusat Brand
Brand search hampir selalu berujung ke website.
Website berfungsi sebagai:
- tempat audiens mengenal brand lebih dalam,
- ruang edukasi dan validasi,
- titik konversi utama.
Tanpa website yang rapi dan jelas, brand search sulit dipertahankan.
6. Tahapan Membangun Brand Search dari Nol
Tahap 1: Visibility (Muncul Terlebih Dahulu)
Brand tidak bisa dicari jika tidak terlihat.
Fokus awal:
- konten SEO informasional,
- artikel evergreen,
- topik yang relevan dengan niche.
Tujuan tahap ini adalah membuat audiens pertama kali bertemu brand Anda.
Tahap 2: Familiarity (Mulai Dikenal)
Setelah audiens menemukan beberapa konten Anda, mereka mulai mengenali pola:
- gaya penulisan,
- topik konsisten,
- nama brand yang sering muncul.
Di sinilah benih brand search mulai tertanam.
Tahap 3: Recall (Mulai Dicari)
Audiens mulai:
- mengingat nama brand,
- mengetik ulang brand di Google,
- mencari konten lanjutan dari brand Anda.
Ini adalah fase awal brand search.
7. Peran Konten dalam Brand Search
Konten adalah mesin utama pembentuk brand search.
Konten yang efektif:
- menjawab masalah nyata audiens,
- mendalam dan tidak dangkal,
- konsisten dalam satu tema.
Konten seperti ini membuat audiens:
- kembali ke website,
- mengingat brand sebagai referensi,
- menyebut brand secara alami.
8. Konsistensi Visual dan Pesan
Brand search tidak hanya dibentuk oleh teks, tetapi juga oleh konsistensi visual.
Pastikan:
- logo dan warna konsisten,
- tone of voice seragam,
- nama brand selalu ditampilkan jelas.
Konsistensi mempercepat proses pengenalan brand.
9. Media Sosial sebagai Penguat Brand Search
Media sosial berperan sebagai penguat, bukan pusat.
Media sosial efektif untuk:
- memperkenalkan nama brand,
- mengarahkan ke website,
- meningkatkan recall.
Selalu pastikan media sosial mengarahkan audiens ke website utama.
10. Mengukur Brand Search Secara Praktis
Brand search bisa dipantau melalui:
- Google Search Console (query nama brand),
- kenaikan direct traffic,
- peningkatan CTR organik,
- pencarian ulang (returning users).
Brand search tumbuh pelan, tetapi dampaknya besar.
11. Kesalahan yang Menghambat Brand Search
- ganti nama brand terlalu sering,
- domain tidak konsisten dengan brand,
- konten acak tanpa fokus niche,
- tidak menonjolkan brand dalam konten.
Brand search membutuhkan kesabaran dan konsistensi.
12. Brand Search sebagai Aset Jangka Panjang
Brand search yang kuat akan:
- mempermudah SEO di masa depan,
- menurunkan biaya marketing,
- meningkatkan nilai bisnis.
Ini adalah aset yang tidak terlihat, tetapi sangat menentukan daya tahan bisnis digital.
Kesimpulan
Brand search tidak dibangun dalam semalam.
Ia tumbuh dari:
- nama brand yang tepat,
- website sebagai pusat,
- konten konsisten dan relevan,
- pengalaman yang baik bagi audiens.
Jika keyword membawa trafik, maka brand search membawa loyalitas dan nilai jangka panjang.

